Halaman

Rabu, 30 Oktober 2013

  SINOPSIS NOVEL REFRAIN :)
Nata dan Niki adalah dua orang sahabat yang selalu bersama-sama menatap bintang di atas trampolin dan itu hampir menjadi rutinitas. Setiap Niki bertanya tentang siapa yang lebih dulu jatuh cinta di antara mereka berdua, Nata selalu menjawab “kamu”. Di sekolah  Niki dan Nata mempunyai sahabat yang bernama Annalise (Anna) pindahan dari New York. Anna merupakan anak tunggal dari model terkenal Vidia Rossa. Mereka bertiga menjadi sahabat erat. Ternyata Anna menaruh rasa sayang kepada Nata. Di sisi lain Nata pun merasakan ada yang berubah dari diri seorang Niki.
Suatu hari Niki diajak berkenalan oleh kapten basket dari lawan SMA nya. Oliver anak terkenal dari SMA Pelita. Niki pun menjadi gugup ketika suatu hari Oliver mengajaknya jalan-jalan dan menyatakan rasa cintanya pada NiKi. Seketika itu Niki merasa betapa senangnya mempunyai pacar dan langsung menceritakan kepada Nata dan Anna. Nata terkejut dan mengatakan bahwa Oliver tidak pantas menjadi pacar Niki. Nata berkata dalam hatinya bahwa dia yang lebih dulu jatuh cinta.
Anna mengajak Nata dan Niki ke rumahnya untuk memilih koleksi-koleksi fotonya. Niki menemukan kumpulan foto-foto Nata yang secara diam-diam disimpan oleh Anna. Nata memberanikan diri bertanya tentang foto itu. Anna pun mengatakan bahwa dia sayang kepada Nata. Anna lalu cepat mengatakan bahwa tidak perlu ada jawaban dari Nata karena ia sudah tahu jawabannya. Nata menjadi lega dan berkata bahwa ini baru pertama kalinya ada cewek yang menyatakan langsung perasaaannya kepadanya.
Suatu hari Niki masuk ke kamar Nata dan secara tidak sengaja membaca lagu-lagu ciptaan Nata, tapi ada hal yang membuatnya lemas ketika ia membaca tulisan tentang perasaan Nata kepadanya . Nata mengetahuinya dan Niki ingin meninggalkan ruang itu, tapi ditahan oleh Nata yang meraih tangannya dan berkata dalam suara rendah, “gue sayang lo, Nik”. Niki tidak menjawab dan langsung pergi . Saat itu Nata merasa dia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Persahabatan Nata dan Niki menjadi renggang.
Suatu ketika sepulang sekolah Nata berusaha mendekati Niki, ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya dan Nata juga mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persabatannya apalagi hubungan niki dengan Oliver . Nata hanya ingin Niki tidak menjauh darinya. Niki akhirnya berani berkata bahwa dia tetap menggap Nata  sebagai sahabat dan minta maaf kalau ia tidak menerima perasaan Nata. Kadang Niki merasa kangen kepada Anna dan Nata, ia hanya bisa mengintip dari rumahnya ketika Nata bercanda ria bersama Anna di trampolin. Tempat khusus dirinya bersama Nata.
SMA Pelita akan mengadakan pesta, Niki akan menjadi pasangan Oliver. Namun , Niki terkejut dan marah ketika melihat Oliver berpasangan dengan Helena. Helena sudah merencanakan semua itu karena ia iri kepada Niki. Helena berhasil menipu Oliver dengan mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan Shasa. Oliver tega melakukan semua itu karena sangat mencintai Shasa.
Niki terkaget ketika Nata mengajaknya pulang dari tempat pesta itu. Sahabatnya datang menyelamatkannya. Nata datang tanpa sepengetahuan Niki dan diberitahu oleh Oliver bahwa ia harus menjemput Niki. Oliver sebenarnya tidak tega melakukan itu. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengobrol di trampolin. Mereka berdua kembali berbaikan.
Kelulusan akan segera tiba. Annalise memutuskan untuk kuliah, sementara Niki masih bingung. Nata tidak sanggup meninggalkan Niki, padahal ia sudah diterima sekolah di luar negeri. Danny tahu apa yang terjadi pada adiknya. Ia pun menasehati agar Nata mau sekolah dan tidak perlu khawatir terhadap Niki. Malamnya Nata dan Niki memutuskan untuk menghabiskan malam di atas trampolin sambil mengingat masa-masa kecilnya dulu hingga mereka berdua tertidur di atas trampolin itu. Setelah terbangun , mereka memperhatikan dua planet bersinar pagi itu, berdekatan seperti dua sahabat. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama.  Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada gadis itu.  Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan segera pulang dan,saat itu,gue gak akan melepaskan lo lagi”.
Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Sampai suatu hari Nata pulang dan memutuskan untuk mampir ke sekolah lamanya.  Teriakan seorang guru perempuan membuat Nata ingin mencari asal suara itu. Hati Nata berdesir,terpaku dan tidak mampu bergerak ketika menemukan asal suara itu. Mereka berdua saling menatap, perempuan itu seperti ingin berseru,tapi justru hanya berbisik. Tidak ada yang berubah. Mereka masih saling memiliki;dulu,sekarang,dan selamanya. 

 

"Sahabat jadi Cinta" 

     
Gak terasa hati ini mulai menyukaimu, tapi       aku tak mau terburu-buru. Aldo sahabat terbaikku ,     dia selalu ada disaat aku membutuhkan seseorang. Tak tau kenapa aku selalu nyaman bersamanya, mungkin ini adalah cara tuhan untuk mendekatkan kita.
"Raya!!!!, ni temen kamu datang" teriak ibuku, saat Aldo datang.
"Tunggu sebentar ya, Raya lagi makan" sahut ibuku untuk Aldo.
     Aku segera menyelesaikan makanku, dan bergegas menuju ruang tamu.
"Ngapain Al kesini, tumben ni..., biasanya SMS dulu kalo kerumah" kataku
"Aku gak ada pulsa Ray, aku mo ngajak kamu kerumah Amanda, dia kan ultah hari ini" jawabnya
"Oiya ya...., aku ganti baju dulu ya, tunggu bentar"
     Tetapi, ada yang janggal saat aku dan Aldo sedang menyusuri jalan setapak. Aku merasa agak risih dengan orang-orang yang melihat kami berdua. Namun, aku hilangkan perasaan itu, dan mengayuh sepedaku dengan kuat, agar aku cepat sampai di rumah Amanda.
Ternyata banyak orang yang datang ke pesta ulang tahunnya. Aku dan Aldo mencari dimana Amanda berada, sampai suatu saat aku hampir terjatuh, karena jalan yang licin. Untungnya Aldo dibelakangku, dia dengan sigap menangkapku, sehingga itu adalah pertama kalinya hatiku berdetak cepat sekali. Kita akhirnya bertemu Amanda, dia menyapaku dengan senyum manisnya.
"Hai Raya, Hai Aldo, kok tadi aku dengar ada suara teriakkan?" tanya Amanda heran
"Iya ni, tadi aku hampir terpeleset disitu" aku tunjukkan lantai yang hampir membuatku terjatuh
"Tapi kamu gak papa kan?" kata Amanda sambil memegang tanganku, dan berharap tidak terjadi apa-apa
"Iya gak papa, tadi ada Aldo kok, yang menolongku" kulirik Aldo, yang sedang mengambil minum diatas meja.
"Syukurlah kalau begitu, aku tinggal dulu ya Ray" Amanda melambaikan tanganya
"Iyaaaaaaa" balasku
     Beberapa hari lagi, akan ada pengumuman kelulusan SMA di seluruh Indonesia. Aku harap aku akan lulus dengan nilai yang terbaik. Suatu pagi Aldo datang kerumahku, dan dihari itu juga adalah hari dimana aku lulus atau enggak. Sampainya aku di Sekolah, aku diberikan sebuah amplop yang ternyata isinya aku lulus tahun ini, Aldo juga lulus. Aku senang sekali sampai-sampai aku gak sadar kalo aku memeluk Aldo dengan kuat.
"Ray!!!! aku gak bisa napas..." pintanya sambil memelas agar aku melepaskan pelukanku
"Sorry Al, aku seneng banget ni bisa lulus" sahutku gembira
"Kamu mau kuliah dimana Ray?" tanyanya
"Paling disekitar sini aja, aku males kalo ngekost" jawabku malas
"Yah.... padahal aku mau kuliah Jawa" kata Aldo sedih
"Lah, kamu gak kuliah disini?" tanyaku kaget
"Enggak ibuku maunya aku kuliah disana, bakal kanget berat ni sama kamu Ray"
     Aku segera memeluk Aldo dan menangis dipelukannya
"Kamu jangan lupain aku ya Al, jangan lupa SMS, telpon, BBM, chatting, skype, tweet, ngobrol difacebook juga" pintaku sedih
"Iya bawel, paling 4 taun lagi aku balik kesini" kata Aldo, sambil menghapus air mataku
"Awas kalo enggak" kucubit tangannya
4 tahun kemudian....
     Aku bertemu Aldo di cafe sebuah mall besar. Kita bertemu dan makan bersama.
"Eh Ray, aku mau bilang sama kamu?" sembari mendekatkan kursinya ke arahku
"Apa?" aku bingung, entah apa yang akan dia katakan
"Dari dulu, aku suka banget sama kamu, kamu adalah temen yang spesial yang pernah aku miliki, setelah 4 taun aku menunggu momen seperti ini, akhirnya aku bisa nyatain perasaan aku ke kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanyanya penuh pengharapan
"Wah, otakmu perlu diservis ni, hahahaaaa" jawabku penuh canda
"Enggak aku beneran suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?" Aldo memasang muka serius yang mengagetkan aku
     Aku hanya mengangguk senang dan bilang "iya..." ke dia. Dan akhirnya perasaan suka yang dulu pernah aku rasakan, kini terbayar sudah hari ini.


TAMAT


Malam itu tepat menunjukan pukul 11 malam. rama bermain gitar di kamar dengan setengah mengantuk. tak lama Ia mengirim sms kepada Pacarnya, Trias. “Lagi apa sayang?”

“kamu udah tidur ya?”
“good night sayang. mimpi indah”

Namun trias tidak membalasnya. berkali-kali rama mengintip handphone nya. namun tidak ada jawaban darinya. Ia tidak membalasnya hingga rama pun akhirnya tertidur.

Entah sudah pukul berapa, tiba-tiba matanya terbuka. Ia melihat handphonenya berbunyi. ada sms dari Trias. matanya masih setengah sadar. tapi sepertinya memang itu sms dari Ias.

“Rama, bisa minta waktunya sebentar? aku tunggu di taman ya sekarang. cepetan” Hah, jam segini ke taman ngapain? gumamnya keheranan.

Dengan mengendap-endap Rama keluar dari rumah. Ia sengaja memilih jalan kaki karena jarak dari rumah ke taman tidak terlalu jauh. akhirnya Rama sampai juga di taman. Ia melihat Ias yang sedang duduk di bawah lampu taman. mukanya kusut sekali tidak seperti biasanya. Ia mengintip jam tangan nya berkali-kali hingga hampir pergi, tapi Rama menghadangnya. “Maaf sayang, aku telat..”
“Iya, telat banget.” jawabnya kesal.
“Ada apa yang? malam-malam begini..”
“Rama.”
“Iya.” jawab Rama tegang
“Aku.. aku minta putus”
“Lho, kenapa!? kita baru jalan seminggu!”
“Ia aku tahu! tapi kamu apa pernah nanyain kabar aku? yang kamu pikirin itu apa sih? apa ada gadis lain selain aku?” “Ya ampun. maaf sayang aku gak bermaksud buat ngehindar dari kamu. hari itu aku masih nyari tempat kost buat kuliah besok. aku juga ngambil berkas-berkas ku di SMA. belum nyiapin syarat-syarat buat ospek besok sayang.. iya maaf aku terlalu egois. tapi di sela-sela waktu itu aku juga sms kamu kan? aku tahu mungkin kamu juga sibuk dengan urusanmu jadi lebih baik aku membiarkanya saja. aku takut mengganggumu apalagi menelponmu.”
“tetapi kenapa kamu tidak memberi tahuku terlebih dahulu?”
“kamu juga kenapa tidak membalas sms ku?” tanya balik Rama lagi.
“Udah deh emang gak ada kelarnya ngomong sama kamu ini! aku udah ngalah sampai akhirnya berenti sampai di 1 minggu ini. Aku sudah capek! kita putus” katanya sambil berlalu meninggalkan Rama. “Ias! tolong beri aku kesempatan 1 kali ini lagi! aku gak akan ngulangi lagi Ias! .. Ias!!!” jerit Rama. tapi, sudahlah. mungkin memang itu keputusanya.

Rama pulang dengan pikiran kosong. ia jalan terhuyung-huyung di tengah jalan yang sudah sepi. Ia mengintip jam tanganya yang sudah pukul 03.24 pagi hampir pukul setengah empat.
Tiba-tiba terdengar bunyi tabrakan dari arah kiri Rama. bunyi itu sangat kencang sehingga semua nyawa nya kembali utuh. Ia segera berlari mendekati lokasi tersebut.

Betapa terkejutnya Rama jika salah satu yang menjadi korbanya itu Raiha, teman SMA. tapi anehnya dari kejauhan terlihat Ias berlari-lari mendekati kerumunan yang ku dekati juga. Ia tampak mendesak-desak warga lalu memeluk Raiha erat-erat. “Sayang, kamu gak papa kan?” tiba-tiba ada sesuatu yang sesak di dada Rama. seperti, ada keganjalan di dalam dada nya. sakit sekali.

Rama perlahan menjauh dari kerumunan itu. selangkah demi selangkah Ia meneteskan air mata. sedih, kecewa, malu, dan capek bercampur manjadi satu. ia tidak menyangka bahwa gadis yang baru di pacari nya seminggu harus pergi dengan sahabatnya sendiri. sedangkan sahabatnya mengalami kecelakaan parah. hidungnya mengeluarkan darah yang cukup deras. Subhanallah, rasanya seperti mimpi.

Akhirnya sampailah Rama di rumah. kini Ia tidak ingin bicara sepetah pun di lubuk hatinya. hati nya sudah di asah oleh Ias, sudah lecet, perih rasanya. belum Raiha yang memang telah berpacaran dengan Ias sejak 4 hari setelah jadian dengan Rama. Entah seperti apa keadaan hati nya sekarang. Remuk. Iya, remuk.

Tapi anehnya belum ada rasa kantuk di mata nya sama sekali. hingga shubuh datang. tiba-tiba, terdengar siaran sayup-sayup yang juga di barengi oleh suara adzan. Rama kaget ketika sang penyiar mengucapkan berita duka yang bernama… Raiha.

 

Rabu, 09 Oktober 2013

Indahnya Bulan Ramadhan

            di bulan ramadhan ini , bulan yang penuh berkah ini bulan dimana semua umat muslim di wajibkan untuk berpuasa , bukan hanya untuk menahan diri dari makanan dan minuma,  tapi juga menahan pandangan dan pendengaran dari hal yang negatif .

            di bulan ramadhan ini banyak meningalkan kenangan . kenangan saat solat tarawih dan saur bersama keluarga , namun sayangnya puasa ku di tahun ini tidak penuh 29hari karena kedatangan tamu bulanan  hehe :D , aku hanya berpuasa selama 23 hari . puasa di tahun ini sangat terasa cepat karena aku dan keluarga menjalankan.a dengan senang hati. di minggu awal puasa aku dan teman-teman kelas 12 mengikuti kegiatan mavasa di sekolah ya acara malam motivasi gitu . serru bangett pokoknya ;-) . selama dari pagi sampai malam itu aku dn teman -teman selalu bersama dari mulai belajar bareng , makan bareng , solat bareng hingga tidur pun bareng :-D , berasa anak pesantren kan :-D . terutama saat bersama anak kelas XII IPA 2 yang sangat kompak . saat bermain rangking 1 dengan seuruh anak kelas 12 baik ipa maupun ips. dan ternyata pemenangnya adalah trio aji yang mewakili kelas 12 ipa 2 . suatu kebanggaan untuk anak kelas 12 karena dapat mewakili beberapa lomba termasuk lomba cerdas cermat .

           Mudah mudahan di bulan puasa tahun depan lebih berkesan dan dapat berkumpul dengan kelas 12 tahun ini , meski semuanya sudah lulus dan ada yang kuliah *amiiin :) dan dapat berkumpul dengan keluarga serta masih merasakan bulan ramadhan lagi *amiin ya rabbal alamin :)

Rabu, 02 Oktober 2013

Ibu....

                                         ibu .. :* :* :*
Kau perantara Tuhan bagiku.
Dalam rahimmu aku dititipkanNya.
Tempat terindah sebelum hidup fanaku.

Ibuku…
Kau yang mendengar tangisan pertamaku.
Tangisan tanda goresan dosa dimulai.
Ibuku..
Dalam guntingan pusarku.
Ku harus berjalan bersama takdirku.
Takdir titipan sang khalik saat dalam rahimmu.

Ibuku ….
Tiada kasih melebihi ketulusanmu.
Kasih yang tak mengharap balasku.
Trimakasih kau telah lahirkan aku.
Walau budimu tak terbalaskan.
Ijinkan aku mengukir senyum.
Untuk membalas sedikit lelahmu.


ibu kau mengajarkanku cara berjalan 
hingga aku bisa berjalan
ibu kau mengajarkanku cara berbicara 
hingga aku bisa berbicara
ibu kau bagaikan malaikatku 
di kala aku sedih engkau selalu menghiburku

I LOVE YOU MOM